Cara Menggunakanya Cukup mudah Tinggal Menuju Kealamat ini


http://i.imgur.com/T0L494j.pngAmbil Token anda


Maukkan Token ANda : dan Ingat Seting pula Privasi Post anda menjadi Public : Mengerti !!!!




Ok!!!!! try




Nah Sobat SI Malam Ini Gue Akan Share Sedikit Tentang Aplikasi Di Android Kesayangan Anda Yang Tiba-tiba Berhenti Tanpa Tanpa anda Mengerti Kenapa Dan Mengapa....!!


Penyebab aplikasi Berhenti

Penyebab aplikasi force Berhenti  bisa bermacam-macam, seperti :

    ♣Data app yang corrupt (temporary data, cache, game data, dsb)
    ♣Koneksi internet yang tiba-tiba putus
      (ntuuk aplikasi yang butuh sambungan internet, seperti aplikasi chatting, streaming, dan sebagainya)
    ♣Aplikasi memang buggy, atau masih beta :)
    ♣Aplikasi tersebut kalian dapatkan dari luar Play Store (aplikasi bajakan)
    ♣Smartphone kalian tidak compatible dengan aplikasi tersebut, tapi dipaksa menjalankan
    ♣Versi Android kalian yang terlalu tua (biasanya Android versi Froyo 2.2 atau Gingerbread 2.3)
    ♣Versi Android yang tidak kompatibel untuk aplikasi tersebut
    ♣Hrdware smartphone kalian rusak (rusak di sensor, kamera, atau koneksi internet)
    ♣Smartphone kalian di-root atau heavy modified
       (Android yang di-root bisa menyebabkan ketidakstabilan sistem)


Ketika kita sudah mengetahui sebab-sebabnya, maka inilah kiranya langkah-langkah untuk mengatasi aplikasi yang tiba-tiba force close sendiri.
Mengatasi aplikasi yang suka Berhenti  sendiri

    ♥ Koneksikan Gadget ke Internet / Wi-fi / Paket Data
    Jaman sekarang hampir semua aplikasi membutuhkan akses ke internet. Karena itu sebelum mencoba langkah lainnya, ceklah koneksi internet pada gadget Android kalian. Untuk menyalakan internet secara manual bisa masuk ke Android Settings > Wireless & Network > Mobile Networks > Enable data access. Atau simply koneksikan ke wi-fi yang ada di sekitar kalian. Selain internet, ada kalanya kalian juga perlu menyalakan Location Service, karena beberapa aplikasi (seperti Foursquare) akan tidak berfungsi dengan baik apabila Location Services di Android kalian dimatikan.
    Manual Force Stop
    Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan me-restart aplikasi yang force close. Caranya dengan melakukan force stop manual, masuk ke Settings > Application Manager, kemudian pilih aplikasi yang sesuai, dan klik tombol “Force Stop”. Setelah itu nyalakan aplikasi seperti biasa. Selain me-restart aplikasi, kalian juga bisa mencoba me-restart gadget untuk mengatasi masalah force close.
    Clear Data Aplikasi
    Cara lainnya adalah dengan melakukan “Clear Data” dan “Clear Cache” aplikasi yang bermasalah, karena salah satu penyebab aplikasi force close adalah adanya data yang korup. Untuk melakukan Clear Data, caranya seperti di atas, masuk ke Android Settings > Application Manager, kemudian pilih aplikasi yang sesuai dan klik “Clear Data”. Saat melakukan langkah ini data-data di aplikasi akan terhapus semua, dan biasanya kalian akan disuruh untuk login ulang saat menyalakan aplikasi tersebut. Alternatif untuk Clear Data atau Cache lainnya kalian bisa menggunakan aplikasi third party seperti “Clean Master” yang akan membersihkan smartphone kalian dari data-data yang tidak penting.
    Reinstall atau Install Ulang Aplikasi
    Kalau langkah-langkah di atas tidak berhasil, maka kita bisa melakukan install ulang aplikasi tersebut. Hal ini sangat disarankan apalagi jika aplikasi kalian adalah aplikasi bajakan. Caranya, masuk Settings > Application Manager, dan klik Uninstall. Kemudian untuk menginstall nya lagi bisa melalui Play Store dan download aplikasi baru dari sana.
    Update Aplikasi
    Ada kalanya sebelum menginstall aplikasi dari Play Store, kalian harus mencermati keterangan dan status dari aplikasi yang akan kalian instal. Karena biasanya aplikasi yang masih beta atau masih baru, belum stabil dan sering tiba-tiba crash atau force close. Disarankan untuk secara rutin mengecek update untuk aplikasi-aplikasi yang bermasalah di gadget kalian. Caranya bisa masuk ke Play Store > My Apps. Namun kalian harus cermat juga saat menginstall update, karena ada juga update yang malah membuat aplikasi menjadi bermasalah. Ketika ada versi baru dari suatu aplikasi, ada baiknya kalian mengecek review atau komentar pengguna tentang update tersebut.
    Update Android OS
    Selain update aplikasi, kalian juga bisa mencoba untuk update Android OS terbaru yang tersedia bagi gadget kalian. Hal ini sangat disarankan untuk kalian yang masih menggunakan Android versi GingerBread (2.3) ke bawah. Apabila ada versi terbaru, langsung update Android OS kalian. Karena kebanyakan aplikasi yang beredar sekarang bisa bekerja dengan baik di minimal Android OS 4.0 (Ice Cream Sandwich). Untuk melakukan update, bisa masuk ke Android Settings > About Phone > System Updates.
    Switch dari ART ke Dalvik Runtime
    Untuk Android OS versi Kitkat ke atas disediakan runtime alternatif selain Dalvik, yaitu ART (Android RunTime). ART bisa mempercepat kinerja aplikasi dan OS, namun sayangnya belum semua aplikasi kompatibel atau bisa berjalan mulus di ART. Karena itu kalian bisa mengecek runtime yang digunakan pada gadget KitKat kalian, dan menggantinya ke Dalvik untuk kompatibilitas aplikasi yang lebih luas. Caranya, aktifkan Developer Options dengan klik berulang-ulang “build number” di halaman About Phone. Setelah itu masuk ke Developer Options dan pilih Select Runtime > Dalvik.
    Factory Reset Smartphone kalian
    Ini adalah langkah yang agak ekstrim karena melakukan factory reset akan menghapus semua data di gadget kalian. Namun apabila terjadi kasus force close yang parah dan terjadi di lebih dari satu aplikasi yang ada di gadget kalian, maka opsi ini bisa dipertimbangkan. Factory reset akan mengubah status gadget kalian menjadi sama seperti saat pertama kali kalian membelinya, karena itu langkah ini akan menghapus semua data, data foto/video, data aplikasi, dan data update Android OS yang pernah kalian install. Caranya kalian bisa masuk ke Android Settings > Backup & Reset > Factory Data Reset. Jangan lupa untuk mem-backup data penting kalian sebelum mencoba langkah ini.
   Upgrade Smartphone kalian
    Ini adalah langkah final dan paling ampuh untuk mengatasi aplikasi yang force close :D. yaitu membeli smartphone baru yang lebih canggih. Apabila gadget kalian saat ini hanya mempunyai RAM 512 MB dan free storage space kurang dari 100 MB. Maka dengan membeli smartphone baru dengan spesifikasi RAM 2 GB, Quad-Core processor, storage 32 GB, dan Android versi terbaru dijamin akan mengatasi masalah aplikasi kalian yang sering force close. :)
   BONUS
    Ada langkah satu lagi, saya berikan sebagai bonus. Adalah dengan melaporkan bug force close ke developer. Seperti gambar screenshot di atas, pada saat aplikasi Force Close ada tombol “Report” di dialog, yang berfungsi untuk melaporkan error tersebut ke developer. Tentunya cara ini tidak akan mengatasi masalah force close di aplikasi kalian secara instan. Kalian harus menunggu sampai developer aplikasi tersebut membaca laporan kalian, memperbaiki error/bug di aplikasinya, dan merilis update terbaru untuk aplikasi tersebut. Tapi setidaknya kita sudah membantu berkontribusi dengan melaporkan error ke developer aplikasi tersebut.

Itulah cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi force close pada aplikasi Android. Bagi yang kesulitan download Google Play Services, solusi download Google Play Services bisa dilihat di sini. Jika ada yang kurang jelas silahkan bertanya-tanya di komentar. Atau jika ingin berbagi pengalaman silahkan tulis di komentar :) Semoga membantu.
 
Motherboard
Motherboard
Motherboard alias mainboard alias system
board, ketiganya mengacu pada satu
barang yang sama, yakni sebuah papan
sirkuit dan panel-panel elektronik yang
menggerakan system PC secara keseluruhan.

Secara prinsip, sebuah motherboard terdiri
atas beberapa bagian yakni system CPU
(prosesor), sirkuit clock/timing, Ram, Cache,
ROM BIOS, I/O port seperti port serial, port
pararel, slot ekspansi, prot IDE.

YANG PERLU DI PERHATIKAN

Terutama sekali, sedikitnya ada 7 hal yang
harus diperhatikan pada sebuah
motherboard. Ketujuh komponen tersebut
adalah :
1. Chipset
2. Tipe CPU
3. Slot dan tipe memori
4. Cache memory
5. Sistem BIOS
6. Slot ekspansi
7. Port I/O

Dari sinilah sesungguhnya problem pada
sebuah system PC bisa dilacak atau
dideteksi. Kerusakan di luar 7 komponen
tersebut biasanya jarang terjadi.

Kemungkinan yang lain, bila ketujuh
komponen ini terlihat beres-beres saja,
patut diduga bahwa masalahnya terletak
pada arsitektur motherboard itu sendiri,
entah sirkuit-sirkuitnya, atau komponen-
komponen yang dipergunakannya.

Chipset : Komandan data dan proses
Disebut chipset karena barang satu ini
umumnya merupakan sepasang chip yang
mengendalikan prosesor dan fitur-fitur
hardware yang ada pada mortherboard
secara menyeluruh. Sepasang chip ini, yang
satu buah disebut North Bright chip dan
satu lagi dipanggil South Bridge chip, bisa
dibilang merupakan panglima tertinggi
pada sebuah system bernama
motherboard.Saat ini, terdapat banyak
motherboard dengan chipset yang berbeda-
beda. Jenis chipset yang digunakan pada
motherboard akan menentukan beberapa
hal antara lain.

Tipe prosesor yang bias digunakan
Jenis memori yang bias mendukung
system PC dan kapasitas maksimumnya
Kelengkapan I/O yang mampu disediakan
Tipe display adapter yang bisa digunakan
Lebar data pada motgherboarad yang
bisa didukung
Ketersedian fitur-fitur tambahan (misalnya
LAN, sound card, atau modem onboard).

Tipe CPU
Terdapat tiga tipe CPU yang banyak beredar
di pasaran yakni CPU keluaran Intel
Corporation, AMD keluaran Advanced Micro
Device, dan Cyrix atau VIA C3 keluaran VIA
Technologies Corporation. CPU alias
prosesor keluaran VIA sendiri pada
umumnya mengikuti platform teknologi
yang dikeluarkan oleh Intel. Artinya, setiap
seri prosesor yang dirilis VIA pada
umumnya selalu memiliki kompatibilitas
dengan seri prosesor yang dibuat Intel.

Sementara AMD menggunakan platform
teknologi yang berbeda dari yang
digunakan oleh Intel, sekalipun teknologi
pross yang digunakan oleh perusahaan ini
juga mengikuti apa yang dilakukan Intel.

Lantaran perbedaan platform ini, prosesor
AMD menggunakan soket atau slot yang
berbeda dari yang digunakan oleh Intel. Bila
Intel menyebut Slot 1, AM menyebutnya Slot
A. pada prosesor soket, belakangan AMD
relative lebih konsisten dalam
mengeluarakan tipe soket yang digunakan,
yakni senantiasa menggunakan Soket A
yang kompatibel pada seri kecepatan
manapun, yakni soket dengan jumlah pin
462 buah. Bandingkan dengan Intel yang
selalu berubah-ubah, dari soket 370 pin,
kemudian menjadi 423 pin, lalu berubah lagi
menjadi 478. akibatnya, kemungkinan untuk
meng-upgrade sebuah prosesor Intel
generasi baru selalu harus dibarengi
dengan penggantian motherboard itu
sendiri. Berikut adalah sedikit sejarah
perkembangan prosesor Intel dan para
clone-nya yang berhasil disarikan
Debut Intel dimulai dengan processor seri
MCS4 yang merupakan cikal bakal dari
prosesor i4040. Processor 4 bit ini yang
direncanakan untuk menjadi otak
calculator , pada tahun yang sama (1971),
intel membuat revisi ke i440.
Awalnya
dipesan oleh sebuah perusahaan Jepang
untuk pembuatan kalkulator , ternyata
prosesor ini jauh lebih hebat dari yang
diharapkan sehingga Intel membeli hak
guna dari perusahaan Jepang tersebut
untuk perkembangan dan penelitian lebih
lanjut. Di sinilah cikal bakal untuk
perkembangan ke arah prosesor
komputer.
Berikutnya muncul processor 8 bit
pertama i8008 (1972), tapi agak kurang
disukai karena multivoltage.. lalu baru
muncul processor i8080, disini ada
perubahan yaitu jadi triple voltage, pake
teknologi NMOS (tidak PMOS lagi), dan
mengenalkan pertama kali sistem clock
generator (pake chip tambahan), dikemas
dalam bentuk DIP Array 40 pins. Kemudian
muncul juga processor2 : MC6800 dari
Motorola -1974, Z80 dari Zilog -1976
(merupakan dua rival berat), dan
prosessor2 lain seri 6500 buatan MOST,
Rockwell, Hyundai, WDC, NCR dst. Z80 full
compatible dengan i8008 hanya sampai
level bahasa mesin. Level bahasa
rakitannya berbeda (tidak kompatibel level
software). Prosesor i8080 adalah
prosesor dengan register internal 8-bit,
bus eksternal 8-bit, dan memori
addressing 20-bit (dapat mengakses 1 MB
memori total), dan modus operasi REAL